Mesin Bubut


Mesin bubut adalah suatu jenis mesin perkakas yang mempunyai sumbu dengan gerak utama berputar. Ujung sumbu utama dipasang cekam (chuck) sebagai alat untuk menjepit benda kerja, sedangkan pahat bubut digunakan sebagai alat potong yang dapat digerakkan oleh eretan kearah melintang, yaitu maju mundur dan arah horizontal disepanjang bad mesin yaitu kearah kiri atau kanan (Yogaswara, 2000).
Fungsi utama mesin bubut adalah untuk membuat benda-benda berpenampang silindris, misalnya poros lurus, poros bertingkat (ster shaft), poros tirus (cone shaft), poros beralur (groove shaft), poros berulir (scew thread) dan berbagai bentuk bidang permukaan silindris lainnya misalnya anak buah catur (raja, ratu ,pion dll) (Wirawan, 2008).
Prinsip kerja dari mesin bubut adalah pada saat proses pembubutan berlangsung, benda kerja berputar dan pahat disentuhkan pada benda kerja sehingga terjadi goresan dan penyayatan. Penyayatan dapat dilaksanakan kearah kiri atau kanan sehingga menghasilkan benda kerja yang berbentuh silinder. Penyayatan dilaksanakan kedepan atau kearah melintang, maka akan menghasilkan bentuk alur dan pemotongan atau permukaan yang disebut facing (membubut muka). Penyayatan selain dapat dilakukan ke arah samping dan arah melintang, dapat juga ke arah miring, yaitu dengan cara memutarkan eretan atas, sehingga menghasilkan benda kerja yang berbentuk konis atau tirus (Yogaswara, 2000).
Penyayatan yang beralur dengan kecepatan dan putaran tertentu dapat menghasilkan alur yang teratur seperti terdapat pada membubut ulir. Penyayatan dapat dilakukan dari luar yang disebut dengan membubut luar, sedangkan penyayatan yang dilakukan dibagian dalam atau pada lubang disebut dengan membubut dalam. Bubut dalam berupa rongga, alur-dalam, ulir-dalam, lubang tembus atau lubang tidak tembus. Posisi penjepit benda kerja akan berpengaruh terhadap hasil bubutan, misalnya penjepit yang tidak terletak pada sumbu utama akan menghasilkan benda kerja yang eksentrik, seperti yang terjadi pada membubut poros engkol. Posisi kepala-lepas yang tidak pada sumbunya atau sengaja digeser pada jarak tertentu terhadap sumbunya, akan menghasilkan benda kerja yang konis atau tirus (Yogaswara, 2000).


Jenis-Jenis Mesin Bubut Konvensional
Mesin bubut konvensional dibagi dalam beberapa kategori, yaitu mesin bubut ringan, mesin bubut sedang, mesin bubut, standar, dan mesin bubut berat. Mesin bubut berat digunakan untuk pembuatan benda kerja yang berdimensi besar, terbagi atas mesin bubut beralas panjang, mesin bubut lantai, mesin bubut tegak. Adapun gambarnya dapat dilihat sebagai berikut (Wirawan, 2008):
1.    Mesin Bubut Ringan
Mesin bubut ringan dapat diletakan di atas meja, dan mudah dipindahkan sesuai dengan kebutuhan, Benda kerjanya berdimensi kecil (mini). Jenis ini umumnya digunakan untuk membubut benda-benda kecil dan biasanya dipergunakan untuk industri rumah tangga (home industri). Panjangnya mesin umumnya tidak lebih dari 1200 mm, dan karena bebanya ringan dapat diangkat oleh satu orang.
2.    Mesin Bubut Sedang
Mesin bubut sedang dapat membubut diameter benda kerja sampai dengan 200 mm dan panjang sampai dengan 100 mm cocok untuk industri kecil atau bengkel-bengkel dunia pendidikan atau pusat pelatihan, karena harganya terjangkau dan mudah dioperasikan.
3.     Mesin Bubut Standar
Mesin bubut standar disebut sebagai mesin bubut standar karena disamping memiliki komponen seperti pada mesin ringan dan sedang juga telah dilengkapi berbagai kelengkapan tambahan, yaitu keran pendingin, lampu kerja, bak penampung beram dan rem untuk menghentikan mesin dalam keadaan darurat.
4.   Mesin Bubut Berat (Beralas Panjang)
       Mesin bubut beralas panjang mempunyai alas yang panjang mencapai 5 sampai 7 meter dengan diameter cekam sampai dengan 2 meter sehingga cocok dengan industri besar dan membubut diameter benda yang besar misalnya poros baling-baling kapal, menyelesaikan hasil cetakan roda mesin pengeras jalan (wheel vibrator), roda-roda puli yang besar dan sebagainya. 

Bagian-Bagian Utama Mesin Bubut Konvensional
Bagian-bagian utama pada mesin bubut konvesional pada umumnya sama walaupun merk atau buatan pabrik yang berbeda, hanya saja terkadang posisi handel/tuas, tombol, tabel penunjukan pembubutan dan rangkaian penyusunan roda gigi untuk berbagai jenis pembubutan letak/posisinya berbeda. Cara pengoperasianya karena memilki fasilitas yang sama juga tidak jauh berbeda. Berikut ini akan diuraikan bagian-bagian utama mesin bubut konvesional (biasa) yang pada umumnya dimilki oleh mesin tersebut. (Wirawan, 2008).
1.         Sumbu Utama (Main Spindle)
Sumbu utama atau dikenal dengan main spindle merupakan suatu sumbu utama mesin bubut yang berfungsi sebagai dudukan chuck (cekam), plat pembawa, kolet, senter tetap dan lain-lain, sumbu utama mesin bubut yang terpasang sebuah chuck atau cekam diamana didalamnya terdapat susunan roda gigi yang dapat digeser-geser melalui handel/tuas untuk mengatur putaran mesin sesuai kebutuhan pembubutan.
2.      Tuas Pengubah Pembalik Transporter dan Sumbu Pembawa
          Tuas pembalik putaran (C) pada gambar 2.7, digunakan untuk membalikkan arah putaran sumbu utama, hal ini diperlukan bila mana hendak melakukan pekerjaan penguliran, pengkartelan, ataupn membubut permukaan
3.      Transporter dan Sumbu Pembawa
          Transporter atau poros transporter adalah poros berulir segi empat atau trapesium yang biasanya memiliki kisar 6 mm, digunakan untuk membawa eretan pada waktu kerja otomatis, misalnya waktu membubut ulir, alur dan atau pekerjaan pembubutan lainnya. Sedangkan sumbu pembawa atau poros pembawa adalah poros yang selalu berputar untuk membawa atau mendukung jalannya eretan.
4.   Eretan (carriage)
Eretan seperti ditunjukkan pada gambar 2.9, terdiri atas eretan memanjang (longitudinal carriage) yang bergerak sepanjang alas mesin, eretan melintang (cross carriage) yang bergerak melintang alas mesin dan eretan atas (top carriage), yang bergerak sesuai dengan posisi penyetelan d atas eretan melintang. Kegunaan eretan ini adalah untuk memberikan pemakanan yang besarnya dapat diatur menurut kehendak operator yang dapat terukur dengan ketelitian tertentu yang terdapat pada roda pemutarnya. Perlu diketahui bahwa semua eretan dapat dijalankan secara otomatis ataupun manual. 
5.   Eretan Atas
       Eretan atas sebagaimana gambar 2.10, berfungsi sebagai dudukan penjepit pahat yang sekaligus berfungsi untuk mengatur besaran majunya pahat pada proses pembubutan ulir, alur, tirus, champer (pingul) dan lain-lain yang ketelitiannya bisa mencapai 0,01 mm. 
6.    Kepala Lepas (tail stock)
       Kepala lepas sebagaimana gambar  digunakan untuk dudukan senter putar sebagai pendukung benda kerja pada saat pembubutan, dudukan bor tangkai tirus dan cekam bor sebagai menjepit bor. Kepala lepas dapat bergeser sepanjang alas mesin, porosnya berlubang tirus sehingga memudahkan tangkai bor untuk dijepit. Tinggi kepala lepas sama dengan tinggi senter tetap.
7.   Penjepit Pahat (Tools Post)
       Penjepit pahat digunakan untuk menjepit atau memegang pahat, yang bentuknya ada beberapa macam diantaranya seperti ditunjukkan pada gambar 2.12. Jenis ini sangat praktis dan dapat menjepit pahat 4 buah sekaligus sehingga dalam suat pengerjaan bila memerlukan 4 macam pahat dapat dipasang dan disetel sekaligus.
Sebuah mesin bubut pada umumnya terdiri dari empat bagian utama, yaitu kepala tetap, kepala lepas, eretan, dan alas mesin. Berikut merupakan beberapa bagian dan fungsinya yang harus dari mesin bubut, kepala tetap adalah bagian utama dari mesin bubut yang digunakan untuk menyangga poros utama, yaitu poros yang digunakan untuk menggerakkan spindle. Poros yang terdapat pada kepala tetap tersebut juga digunakan sebagai dudukan roda gigi untuk mengatur kecepatan putaran yang diinginkan. Rangkaian roda gigi dalam kepala tetap berfungsi untuk meneruskan putaran motor menjadi putaran spindle. Kepala lepas adalah bagian dari mesin bubut yang letaknya di sebelah kanan dan dipasang di atas alas atau meja mesin. Bagian ini berguna untuk tempat pemasangan senter yang digunakan sebagai penumpu ujung benda kerja dan sebagai tempat atau dudukan penjepit mata bor pada saat melakukan pengeboran. Kepala lepas ini dapat digerakkan atau digeser.
Sepanjang meja mesin, dan dikencangkan dengan perantara mur dan baut atau dengan tuas pengencang. Selain digeser sepanjang alas atau meja mesin, kepala lepas juga dapat digerakkan maju atau mundur, yakni untuk keperluan pembubutan benda yang konis. Alas mesin adalah bagian dari mesin bubut yang berfungsi sebagai pendukung eretan dan kepala lepas, serta sebagai lintasan eretan dan kepala lepas. Alas mesin ini memiliki permukaan yang rata dan halus. Bertujuan untuk mendukung kesempurnaan pekerjaan membubut. Bagian dari mesin bubuta adalah eretan, dimana eretan adalah bagian mesin bubut yang berfungsi sebagai penghantar pahat bubut sepanjang alas mesin. Eretan terdiri dari tiga jenis, yaitu eretan bawah, eretan ini berjalan sepanjang alas mesin eretan lintang, eretan ini bergerak tegak lurus terhadap alas mesin. Eretan atas, eretan ini digunakan untuk menjepit pahat bubut dan dapat diputar ke kanan atau ke kiri sesuai dengan sudut yang diinginkan, khususnya pada saat mengerjakan benda-benda yang berbentuk konis. Eretan ini dapat digerakkan secara manual maupun otomatis Berikut ini adalah gambar dari bagian-bagian lainnya pada mesin bubut (Wirawan, 2008).


Kecepatan potong (CS) adalah kemampuan alat potong menyayat bahan dengan aman menghasilkan tatl dalam satuan panjang/waktu (m/menit atau feet/menit). Gerak putar seperti mesin bubut, kecepatan potong (CS) adalah keliling kali putaran atau . d. n; dimana d adalah diameter pisau/benda kerja dalam suatu milimeter dan n adalah kecepatan putaran pisau/benda kerja dalam suatu putaran/menit (rpm) (Wirawan, 2008).

DAFTAR PUSTAKA

Yogaswara, Eka.2000.Mesin Bubut Konvensional dan CNC. Bandung: Armico
Sumbodo,Wirawan, DKK, Teknik Produksi Mesin Industri, 2008, Jakarta: Direktorat Pembinaan SMK


Comments

Popular Posts