Masyarakaat Pedesaan Dan Masyarakaat Perkotaan



Definisi adalah  uraian  ringkas  untuk memberikan  batasan-batasan mengenai sesuatu persoalan atau pengertian ditinjau daripada analisis. Analisis Inilah yang memberikan  arti yang jernih  dan kokoh dari sesuatu pengertian.
Mengenai  arti  masyarakat,  baiklah  di  sini    kita  kemukakan  beberapa definisi mengenai  masyarakat  dari para sarjana,  seperti misalnya  :
l)          R. Linton :   Seorang ahli antropologi  mengemukakan,  bahwa masyarakat adalah setiap kelompok manusia yang telaha cukup lama hidup dan bekerjasama,   sehingga   mereka  ini  dapat  mengorganisasikan    dirinya berpikir  tentang  dirinya  dalam  satu kesatuan  sosial dengan  batas-batas tertentu.
2)         M.J.  Herskovits   :      Mengatakan   bahwa  masyarakat   adalah  kelompok individu  yang diorganisasikan  dan mengikuti  satu cara hidup tertentu.
Masyarakat  perkotaan  sering disebut juga urban community.  Pengertian masyarakat  kota lebih ditekankan  pada sifat-sifat   kehidupannya    serta ciri-ciri kehidupannya   yang  berbeda   dengan   masyarakat    pedesaan.
Desa adalah suatu kesatuan hukum di mana bertempat tinggal suatu masyarakat pemerintahan  sendiri.Menurut Bintarto desa merupakan perwujudan atau kesatuan geografi, sosial,  ekonomi,  politik  dan  kultural  yang  terdapat  di  situ  (suatu  daerah) dalam hubungannya dan pengaruhnya secara timbal-balik dengan daerah lain. Dengan ciri-cirinya  sebagai berikut  :
a)    Mempunyai  pergaulan  hidup yang  saling kenal mengenal  antara ribuan
JiWa.
b)     Ada pertalian perasaan yang sama tentang kesukaan terhadap kebiasaan. c)    Cara berusaha (ekonomi)  adalah agraris yang paling umum yang sangat
dipengaruhi alam seperti :    iklim, keadaan alam, kekayaan alam, sedangkan pekerjaan  yang bukan agraris  adalah bersifat  sambilan.
Ada   beberapa    ciri   yang   dapat   dipergunakan     sebagai     petunjuk    untuk membedakan   antara  desa  dan kota.   Dengan   melihat  pcrbedaan-perbedaan     yang ada  mudah-rnudahan     akan   dapat   mengurangi       kesulitan     dalam     menentukan apakah   suatu    masyarakat     dapat   disebut    sebagai    masyarakat     pedesaan    atau masyarakat    perkotaan.
Ciri-ciri    tersebut   antara   lain   :
I)     jumlah   dan  kepadatan   penduduk;
2)  lingkungan    hidup;
3)  mata  pencaharian;
4)  corak   kehidupan    sosial;
5)  stratifikasi    sosial;
6)  mobilitas    sosial;
7)  pol a  interaksi    sosial;
8)  solidaritas    sosial;    dan
9)  kedudukan    dalam   hierarki   sistem    administrasi    nasional.
Meskipun   tidak    ada   ukuran    pasti,    kota   memiliki   penduduk   yanag jumlahnya  lebih  banyak   dibandingkan  desa.   Hal  ini  mempunyai  kaitan   erat dengan  kepadatan penduduk,   yaitu  jumlah   penduduk yang  tinggal  pada  suatu luas  wilayah tertentu,   misalnya   saja jumlah   per  KM  "  (kilometer persegi)   atau jumlah   per hektar.   Kepadatan   penduduk   ini  mempunyai   pengaruh yang  besar terhadap  pola  pembangunan  perumahan.    Di  desa  jumlah   penduduk    sedikit, tanah  untuk  keperluan  perumahan  cenderung  ke  arah  horisontal,   jarang   ada bangunan    rum ah   bertingkat.     J adi   karena     pelebaran     samping    tidak memungkinkan  maka  untuk  memenuhi   bertambahnya  kebutuhan perumahan, pengembangannya  mengarah   ke  atas.
Masyarakat pedesaan dan perkotaan bukanlah dua komunitas yang terpisah sama  sekali  satu  sama  lain.  Bahkan  dalam  keadaan  yang  wajar  di  antara keduanya  terdapat  hubungan  yang erat, bersifat   ketergantungan,  karena  di antara  mereka   saling  membutuhkan.   Kota  tergantung   pada  desa  dalam memenuhi kebutuhan warganya akan bahan-bahan pangan seperti beras, sayur• mayur, daging dan ikan.Desa  juga merupakan sumber tenaga kasar bagi jenis, jenis pekerjaan tertentu di kota, misalnya saja buruh bangunan dalam proyek, proyek  perumahan,   proyek  pembangunan   atau  perbaikan  jalan  raya  atau jembatan dan tukang becak. Mereka ini biasanya adalah pekerja-pekerja musiman.  Pada  saat  musim  tanam  mereka,  sibuk  bekerja  di  sawah.  Bila pekerjaan  di bidang  pertanian  mulai  menyurut,  sementara  menunggu  masa panen mereka merantau ke kota terdekat untuk melakukan pekerjaan apa saja yang tersedia.

Sebaliknya, kota menghasilkan  barang-barang  yang juga diperlukan oleh orang desa seperti bahan-bahan pakaian, alat dan obat-obatan pembasmi hama pertanian, minyak tanah, obat-obatan untuk memelihara kesehatan dan alat transportasi.  Kota juga  menyediakan  tenaga-tenaga  yang  melayani  bidang jasa yang dibutuhkan oleh orang desa tetapi tidak dapat dilakukannya sendiri, misalnya saja tenaga-tenaga  di bidang medis atau kesehatan,, montir, elektronika dan alat transportasi serta tenaga yang mampu memberikan bimbingan  dalam  upaya peningkatan  hasil  budi daya pertanian,  peternakan ataupun  perikanan  darat.
Untuk  menunjang  aktivitas  warganya  serta  untuk  memberikan  suasana aman, tenteram dan nyaman pada warganya, kota dihadapkan pada keharusan menyediakan berbagai fasilitas kehidupan dan keharusan untuk mengatasi berbagai  masalah  yang  timbul  sebagai  akibat  aktivitas  warganya.  Dengan kata lain kota harus berkembang.

Perkembangan  kota  merupakan  manifestasi  dari pola kehidupan  sosial, ekonomi,  kebudayaan  dan politik.  Kesemuanya  ini akan dicerminkan  dalam komponen-komponen  yang membentuk struktur kota tersebut. Jumlah dan kualitas  komponen  suatu kota sangat ditentukan  oleh tingkat perkembangan dan pertumbuhan kota tersebut. Secara umum dapat dikenal bahwa suatu lingkungan  perkotaan
Referensi:

Harwantiyoko dan Katuuk, Neltje F. 1997. MKDU ILMU SOSIAL DASAR. Jakarta: Gunadarma

Comments

Popular Posts