PELAPISAN SOSIAL DAN KESAMAAN DERAJAT



Masyarakat terbentuk dari individu-individu.   lndividu-individu  yang terdiri dari berbagai latar belakang tentu akan membentuk suatu masyarakat  heterogen yang terdiri dari kelompok-kelompok  sosial.  Dengan adanya atau terjadinya kelompok sosial  ini maka terbentuklah suatu pelapisan  masyarakat atau terbentuklah  masyarakat  yang berstrata.
Istilah  Stratifikasi   atau  Stratification   berasal  dari  kata  STRATA  atau STRATUM  yang berarti  LAPISAN. Karena itu Social  Stratification   sering diterjemahkan  dengan   Pelapisan  Masyarakat.   Sejumlah individu   yang mempunyai  kedudukan  (status)   yang sama menurut  ukuran masyarakatnya, dikatakan  berada  dalam  suatu  lapisan  atau  stratum.
Pembagian    dan  pemberian    kedudukan  yang   berhubungan  dengan   jenis kelamin   nampaknya   menjadi  dasar  dari seluruh  sistem   sosial  masyarakat kuno. Seluruh  masyarakat  memberikan  sikap   dan  kegiatan   yang   berbeda   kepada kaum  laki-laki   dan  perempuan.   Tetapi  hal   ini   perlu  diingat   bahwa  ketentuan• ketentuan   tentang  pembagian  kedudukan  antara  laki-laki    dan perempuan yang kemudian  menjadi  dasar  daripada   pembagian pekerjaan,  semata-mata   adalah ditentukan oleh  sistem   kebudayaan  itu  sendiri.
Di   dalam    organisasi   masyarakat  primitif    pun  di  mana  belum   mengenai tulisan.  pelapisan   masyarakat itu sudah  ada.  Hal   ini terwujud  berbagai  bentuk sebagai   berikut   :
1)         adanya  kelompok   berdasarkan  jenis  kelamin   dan umur  dengan  pembedaan•
pembedaan    hak  dan  kewajiban;
2)         adanya    kelompok-kelompok        pemimpin   suku   yang   berpengaruh    dan memiliki    hak-hak     istimewa:
3)    adanya   pernimpin    yang  saling   berpengaruh:
4)         adanya  orang-orang    yang  dikecilkan   di luar  kasta   dan  orang  yang  di  luar perlindungan  hukum   (cutlaw   men);
5)    adanya   pembagian    kerja  di  dalam   suku  itu   sendiri:
6)         adanya  pembedaan   standar   ekonomi  dan di  dalam  ketidaksamaan   ekonomi itu  secara   umum.
Jika  kita   tidak  dapat  menemukan   masyarakat   yang  tidak  berlapis-Iapis     di antara    masyarakat     yang   primitif,   maka   lebih    tidak   mungkin    lagi    untuk menemukannya     di  dalam    masyarakat     yang   telah     lebih    maju/berkembang. Bentuk   dan  proporsi    pelapisan     di  masyarakat     yang   telah    maju   bervariasi, tetapi   pada   dasarnya    pelapisan     masyarakat     itu  ada  di  mana-mana    dan   di sepanjang   waktu.    Di  dalam    masyarakat    pertanian     dan  khususnya     di  dalam masyarakat      industri     pelapisan       itu    tampak     menyolok     mata    dan   jelas. Didemokrasi-demokrasi       yang   modern   pun  juga   tidak   dapat   mengecualikan adanya      hukum-hukum      pelapisan       masyarakat.        walaupun       di   dalam kontinuitasnya    menyatakan   bahwa  "Sernua    manusia    adalah    sama  (all  men   are created   equal).    Gradasi     itu  dapat   kita   lihat   misalnya    :      multi   dari   memilih modal  yang  kaya  sampai   kepada  buruh  yang  termiskin;    dari presiden   kepada lurah,  dari  jenderal   sampai   kepada   prajurit   dan  sebagainya    yang  semuanya itu   menunjukkan     sebagaia     jenjang-jenjang        dan   gradasi      sosial     yang menunjukkan    walaupun    di dalam   sistem    demokrasi   yang  paling  mutakhir   pun ada  pelapisan    masyarakat.
Proses    ini  berjalan     sesuai     dengan   pertumbuhanmasyarakat        itu  sendiri. Adapun    orang-orang       yang   menduduki   lapisan    tertentu    dibentuk   bukan berdasarkan    atas  kesengajaan    yang  disusun    sebelumnya    oleh   masyarakat    itu, tetapi   berjalan     secara    alamiah     dengan    sendirinya.      pengakuan-pengakuan terhadap   kekuasaan    dan  wewenang    tumbuh   dengan   sendirinya. Oleh  karena   sifatnya   yang  tanpa   disengaja    inilah   maka   bentuk   lapisan dan   dasar   dari   pada   pelapisan     itu  bervariasi     menurut    tempat,   waktu   dan kebudayaan    masyarakat    di  mana  sistem    itu  berlaku.
            Sistem pelapisan yang disusun dengan sengaja ditujukan untuk mengejar tujuan  bersama.  Di dalam  sistem  pelapisan  ini ditentukan  secara jelas  dan tegas  adanya  wewenang  dan  keuasaan  yang  diberikan  kepada  seseorang. Dengan  adanya pembagian  yang jelas  dalam  hal wewenang  dan kekuasaan ini  maka  di  dalam  organisasi  itu  terdapat  keteraturan  sehingga  jelas  bagi setiap orang di tempat mana letaknya kekuasaan dan wewenang yang dimiliki dan dalam  suatu organisasi  baik  secara vertikal  maupun  secara horisontal.
Menurut   sifatnya,   maka  sistem   pelapisan   dalam   masyarakat   dapat dibedakan  menjadi  :
1)  Sistem pelapisan masyarakat yang tertutup.
Di dalam  sistem  ini permindahan  anggota  masyarakat  ke lapisan  yang lain baik ke atas maupun  ke bawah tidak mungkin  terjadi,  kecuali  ada hal• hal  yang  istimewa.  Di  dalam  sistem  yang  demikian  itu  satu-saturtya jalan untuk  dapat  masuk  menjadi  anggota  dari  suatu  lapisan  dalam  masyarakat adalah  karena  kelahiran.  Sistem  pelapisan  tertutup  kita  temui  misalnya  di India yang masyarakatnya  mengenal  sistem kasta. Sebagaimana  kita ketahui masyarakat  terbagi ke dalam  :
Kasta Brahmana :   yang merupakan kastanya golongan-golongan  pendeta dan merupakaan  kasta tertinggi.
Kasta Ksatria  :    merupakan  kasta  dari golongan  bangsawan  dan tentara yang dipandang  sebagai  lapisan  kedua.
Kasta Waisya:  merupakan kasta dari golongan pedagang yang dipandang sebagai lapisan  menengah ketiga.
Kasta Sudra  :     merupakan  kasta dari golongan  rakyat jelata.
2)    Sistem  pelapisan masyarakat   yang  terbuka
Di dalam sistem yang demikian  ini setiap anggota  masyarakat   memiliki kesempatan   untuk  jatuh  ke lapisan  yang  ada di bawahnya   atau  naik  ke lapisan yang  di  atasnya.
Sistem    yang   demikian   ini   dapat    kita   temukan   misalnya   di   dalam masyarakat    di Indonesia   sekarang   ini.  Setiap  orang  diberi  kesempatan    untuk menduduki    segala  jabatan    bila  ada  kesempatan    dan  kemampuan    untuk   itu. Tetapi   di  samping   itu  orang  juga   dapat  turun  dari  jabatannya  bila  dia  tidak mampu   mempertahankannya.
Status  (kedudukan)   yang  diperoleh   berdasarkan   atas usaha  sendiri  disebut
"Achieve    status".
Selanjutnya   itu ada yang  membagi   pelapisan   masyarakat   ke dalam  jumlah yang    lebih   sederhana   (misalnya   membagi    hanya    menjadi    dua   bagian). Sementara    itu  ada  pula  yang  membagi   tiga  lapisan   atau  lebih).
Ada  yang  membagi   pelapisan    masyarakat    seperti   berikut   ini  :
I)         Masyarakat    terdiri   dari  kelas  atas  (upper   class)  dan  kelas  bawah   (lower class).
2)         Masyarakat    terdiri   dari   tiga  kelas   ialah   kelas   atas  (upper   class),   kelas menengah   (middle   class),   dan  kelas  ke  bawah   (lower   class).
3)    Sementara   itu ada pula  sering  kita  dengar:    kelas  atas  (upper  class),  kelasmenengah   (middle   class),   kelas  menengahke    bawah  (lower  middle  class) dan  kelas   bawah   (lower   class).

Referensi:
Harwantiyoko dan Katuuk, Neltje F. 1997. MKDU ILMU SOSIAL DASAR. Jakarta: Gunadarma

Comments

Popular Posts