Pemuda dan Sosialisasi
Masa remaja adalah masa transisi dan
secara psikologis sangat problematis, masa ini memungkinkan mereka dalam anomi
(keadaan tanpa norma atau hukum, red) akibat kontradiksi norma maupun orientasi
mendua. Dalam keadaan demikian, seirngkali muncil perilaku menyimpang atau
kecenderungan melakukan pelanggaran. Kondisi ini juga memungkinkan mereka
menjadi sasaran pengaruh media massa.
Orientasi mendua adalah orientasi
yang bertumpi pada harapan orang tua, masyarakat dan bangsa yang sering
bertentangan dengan keterkaitan serta loyalitas terhadap teman sebaya, apakah
itu dilingkungan belajar atau diluar sekolah. Kondisi bimbang yang dialami para
remaja menyebabkan mereka melahap semua isi informasi tanpa seleksi, dengan
demikian mereka adalah kelompok potensial yang mudah dipengaruhi media massa,
apapun bentuknya.
Kesan semakin permisifnya mesyarakat
juga tercermin pada isi media yang beredat. Sementara masa remaja yang
merupakan peride peralihan dari masa kanak-kanak menuju dewasa, ditandai
beberapa ciri. Pertama, keinginan memenuhi dan menyatakan identitas diri. Kedua
kemampuan melepas diri dari ketergantungan orang tua. Ketiga, kebutuhan
memperoleh akseptabilitas ditengah sesama remaja. Ciri-ciri inilah yang
menyebabkan kecenderungan remaja melahap begitu saja arus informasi yang serasi
dengan selera dan keinginan mereka. Sebagaijalan keluar ahli komunikasi ini
melihat perlunya membekali remaja dengan keterampilan berinformasi yang
mencakup kemampuan menemukan, memilih, menggunakan dan mengevaluasi informasi.
Pemuda adalah suatu generasi yang
dipundaknya terbebani bermacam-macam harapan, terutama dari generasi lainnya.
Hali ini dapat dimengerti karena pemuda diharapkan sebagai generasi penerus,
generasi yang akan melanjutkan perjuangan generasi sebelumnya, generasi yang
haru mengisi dan melangsungkan estafet pembangunan secara terus menerus.
Generasi ini memiliki permasahalan yang sangata bervariasi , dimana jika
permasalahan tidak dapat diatasi secara proporional maka pemuda akan kehilangan
fungsinya sebagai penerus pembangunan. Disamping permasalahan pemuda memiliki
potensi yang melekat pada dirinya dan sangata penting artinya sebagai sumber
daya manusia. Oleh karena itu berbagai potensi positif yang dimiliki generasi
muda ini harus digarap, dalam arti pengembangan dan pembinaannya hendaknya
harus sesuai dangan asa, arah, dan tujuan pengembangan. Beberapa potensi
generasi muda/pemuda dijabarkan sebagai berikut
a)
Idealisme
dan daya kritis
b)
Dinamika
dan kreatifitas
c)
Keberanian
mengambil resiko
d)
Optimis
dan Kegairahan Semangat
e)
Sikap
kemandirian dan Disiplin Murni
f)
Terdidik
g)
Keanekaragaman
dalam persatuan dan kesatuan
h)
Patriotisme
dan nasionalisme
i)
Sikap
kesatria
j)
Kemempuan
Penguasaan Ilmu dan Teknologi
Sosialisasi
adalah proses yang membatu individu memlalui belajar dan penyesuaian diri,
bagaimana bertindak dan berpikir agar ia dapat berperan dan berfungsi, baik
sebagai individu maupun sebagai anggota masyarakat.
Dinegara
maju seperti di Amarika Serikat pada umumnya para generasi muda mendapatkan kesempatan
luas dalam mengembangkan kemampuan dan potensi idenya. Pada masaiswa sebagai
bagian dari generasi muda, didorong, dirangsang dengan berbagai motivasi dan
dipacu untuk maju dalam berlomba menciptakan suatu ide/gagasan yang harus
diwujudkan dalam suatu bantuk barang, dengan berorientasi pada teknologi mereka
sendiri.
Namun
tidak bisa disangkal bahwa sumber daya manusia juga merupakan faktor yang
sangat menentukan dalam proses pembangunan. Hali ini karena manusi bukan hanya
menjadi obyek pembangunan maka setiap orang harus terlibat secara aktif dalam
proses pembangunan; sedangkan sebagai obyek, maka hasil pembangunan tersebut
harus bisa dinikmati oleh setiap orang.
Tetap
masalah pendidikan bukan saja masalah pendidikan formal, tetapi pendidikan membentuk
manusia membangun. Dan untuk itu diperlukan kebijaksanaan terarah dan terpadu
didalam menangani masalah pendidikan ini. Rendahnya produktivitas ratarata
penduduk, benyaknya jumlah pencari kerja, kurangnya semangat kewirawastaan,
merupakaan hal-hal yang memerlukan perhatian yang mendalam.
Referensi:
Harwantiyoko dan Katuuk, Neltje F.
1997. MKDU ILMU SOSIAL DASAR. Jakarta: Gunadarma
Comments
Post a Comment