Cerita Hidup saya tentang PRASANGKA DISKRIMINASI DAN ETNOSENTRISME
Salah satu contoh etnosentrisme di Indonesia adalah
perilaku carok dalam masyarakat Madura. Menurut Latief Wiyata, carok adalah
tindakan atau upaya pembunuhan yang dilakukan oleh seorang laki-laki apabila
harga dirinya merasa terusik. Secara sepintas, konsep carok dianggap sebagai
perilaku yang brutal dan tidak masuk akal. Hal itu terjadi apabila konsep carok
dinilai dengan pandangan kebudayaan kelompok masyarakat lain yang beranggapan
bahwa menyelesaikan masalah dengan menggunakan kekerasan dianggap tidak masuk
akal dan tidak manusiawi. Namun, bagi masyarakat Madura, harga diri merupakan
konsep yang sakral dan harus selalu dijunjung tinggi dalam masyarakat. Oleh
karena itu, terjadi perbedaan penafsiran mengenai masalah carok antara
masyarakat Madura dan kelompok masyarakat lainnya karena tidak adanya pemahaman
atas konteks sosial budaya terjadinya perilaku carok tersebut dalam masyarakat
Madura. Contoh etnosentrisme dalam menilai secara negatif konteks sosial budaya
terjadinya perilaku carok dalam masyarakat Madura tersebut telah banyak
ditentang oleh para ahli ilmu sosial.
Dulu tempat saya tinggal dikalimantan terjadi perang
suku antara madura dan dayak saya tidak terlalu mengetahui sebab akibat perang
itu terjadi siapa yang memulai duluan dan siapa yang salah tetapi yang namanya
perang semua adil selama musuh terbunuh sehingga banyak sekali mayat dijalanan
saya tidak tahu itu dari kubu mana yang saya lihat semuanya adalah manusia.
Disaat waktu kecil saya tidak terlalu mengerti apa yang terjadi yang saya
ketahui banyak orang tertidur dan perasaan takut ada dimana-mana. pengalaman
ini membuat saya sangat membenci kekerasan dan tidak ingin melukai orang lain.
Comments
Post a Comment